Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Kekeliruan Orang Tua Saat Bawa Anak Dengan Mobil

Mamaenka - Keselamatan anak saat berkendaraan telah sepantasnya jadi fokus utama khusus beberapa orangtua, terutamanya untuk mereka yang lakukan perjalanan dengan mobil.

Walau Bunda telah mempunyai carseat untuk sang kecil, tidak berarti ia akan bebas kemungkinan dari jatuh, kebentur, atau bahkan juga terpental. Beberapa orangtua harus waspada karena ada banyak kekuatan kelengahan dalam bawa anak berkendaraan yang sering kurang jadi perhatian.



Berikut Ibupedia rangkumkan 7 kekeliruan umum orangtua saat bawa anak berkendaraan dan langkah menghindar kekuatan kecelakaan jika terjadi kelengahan:

1. Salah posisi dalam membaringkan anak

Selalu turuti perintah yang tercantum dalam manual carseat anak ya, Bun. Terhitung masalah menempatkan kepala sang kecil, janganlah sampai kepalanya terlampau cenderung di depan karena bisa menyebabkan bungkuk. Bila perlu, Bunda bisa kok menambah handuk kecil disekitaran kepala bayi supaya mendapatkan posisi senyaman dan seaman mungkin.

Seharusnya, Bunda beli carseat khusus anak yang macamnya convertible, hingga bisa dipakai untuk posisi menghadap di depan atau menghadap ke belakang. Nach, untuk anak yang masih belum capai umur dua tahun, disarankan untuk tiduran dalam posisi menghadap belakang alias berhadap-hadapan dengan jok mobil.

Maka jok khusus sang kecil ini menyengaja terpasang tidak penuhi aturan umum yang lempeng menghadap di depan, tetapi menghadap ke kebalikannya. Memang jadi orangtua tidak bisa menyaksikan senyum sang kecil di jok belakang dari kaca rearview. Tetapi, ketentuan ini seharusnya Bunda penuhi untuk keselamatan anak ya.

Jika umur anak telah di atas dua tahun atau beratnya sudah capai 16 kilo, karena itu Bunda bisa menggunakan jok khusus yang menghadap di depan. Penggunaan sabuk harus juga selalu disamakan manual yang ada ya, Bun.

Disamping itu, sedapat mungkin jauhi menggunakankan pakaian yang terlampau tebal di badan anak karena akan bisa mengusik kenyamanannya saat terlilit di jok. Selainnya membuat panas, pakaian yang terlampau tebal bisa merintangi sabuk untuk memproteksi badan sang kecil.

2. Menggunakan carseat untuk tempat duduk anak di rumah

Carseat yang dibuat khusus untuk anak mempunyai tujuan membuat perlindungan sang kecil saat lakukan perjalanan dalam mobil. Selainnya kepentingan itu, karena itu cuma akan berbahaya untuk kesehatan anak. Sayang, beberapa orang tua yang memakai jok mobil itu sebagai alternatif tempat duduk anak di rumah.

Walau sebenarnya, sebuah study pada tahun 2009 mengatakan jika mendudukkan anak dalam posisi tegak di jok mobil akan menekan dadanya dan kurangi tingkat oksigen yang masuk. Ini benar-benar beresiko ingat semudah apapun itu penyumbatan aliran napas pada anak akan punya pengaruh pada perubahan kesehatan sang kecil.

Disamping itu, duduk di carseat untuk waktu lama akan menyebabkan spot datar pada kepala sisi belakang bayi Anda atau peyang. Bahkan juga parahnya kembali, hal tersebut akan memunculkan gastroesophageal reflux disease (GERD), sesuatu penyakit pencernaan akut.

Sebagai tambahan, anak dapat cedera saat jatuh dari jok mobil yang ditempatkan pada tempat tinggi, misalkan di atas meja makan saat Bunda sedang repot mempersiapkan makan siang. Oleh karena itu, pakai carseat cuma saat berkendaraan, bukan untuk tempat duduk alternatif saat Anda sedang repot dan tidak sebelumnya sempat memantau sang kecil.

3. Beli carseat sisa tanpa ketahui asal mula barang itu

Yap, sering orangtua berasa malas beli beberapa barang khusus untuk anaknya karena memandang sang kecil tidak akan membutuhkannya untuk waktu lama. Beberapa Ibu umumnya condong cenderung pilih beberapa barang sisa sepupu atau punya anak rekan Anda yang tidak digunakan kembali. Dimulai dari troli, pakaian, tempat tidur, bermainan, sampai jok mobil juga sedapat mungkin didapatkan tanpa perlu keluarkan dana.

Memang sich harga beberapa barang khusus anak lumayan mahal dan periode waktu penggunaannya tidak lama, tetapi beli barang baru yang berkaitan dengan keselamatan sang kecil itu perlu lho, Bun. Janganlah sampai Bunda menyesal di masa datang karena hanya berasa sayang keluarkan uang.

Keselamatan anak sebaiknya jadi fokus utama! Ingat jika tiap uang yang dikeluarkan untuk kepentingan sekuritas anak bukan sesuatu pemborosan tetapi investasi supaya sang kecil selalu terbangun.

Tetapi, bila Bunda masih pilih pilihan beli carseat sisa, karena itu teramat penting untuk memerhatikan beberapa hal berikut:

Cari info apa barang itu sebelumnya pernah terturut pada suatu kecelakaan
Apa barang itu berusia lebih dari enam tahun?
Pastikan jok itu mempunyai perintah yang terang dan cap yang memberikan tanggal pembikinan/nomor mode.
Pastikan tidak ada kerusakan yang kelihatan atau elemen alat yang lenyap
Cari info apa jok itu sebelumnya pernah diambil dari peredaran oleh pabrik yang menghasilkannya.

Ariflah dalam beli barang ya, Bun. Selalu cari info riwayat dari barang yang hendak Anda membeli supaya tidak menyesal di masa datang.

4. Biarkan dua anak share sabuk

Yakinlah, jangan sampai melakukan! Sebuah study mengatakan jika dalam kecelakaan, dua anak yang sama-sama share sabuk kemungkinan akan bertabrakan kepala. Bila bentrokannya keras, dapat dipikirkan kerusakan fatal jenis apakah yang hendak terjadi!

5. Salah memasang sabuk

Nach, berikut keutamaan beli carseat yang mempunyai buku perintah/manual langkah penempatan dari pabrik yang menghasilkannya. Masalahnya memasangkan sabuk pada jok mobil anak sering membuat beberapa orangtua kesusahan. Bunda harus pastikan sabuk itu terpasang seketat dan seaman kemungkinan, janganlah sampai ada satu inch yang bisa membuat sabuk itu berubah.

Pastikan sabuknya lempeng, tidak terlilit, dan ikat sampai ketiak. Pastikan sabuk terkunci secara aman dan janganlah sampai terlampau rendah karena bisa mengakibatkan anak terlempar saat terjadi kecelakaan. Hal yang lain paling penting ialah, selalu pastikan jika jok anak terlilit dengan jok mobil Anda, supaya jamin keselamatan sang kecil seutuhnya.

6. Memangku anak

Ini ialah kekeliruan yang tersering dilaksanakan beberapa orangtua di Indonesia. Terkadang Bunda berasa gaungs untuk merengkuh anak saat berkendaraan sebab menganggap kontrol keamanan ada seutuhnya pada tangan Anda. Tetapi bagaimana bila tangan Bunda terlampau kuat dalam dekap sang kecil?

Karena sering secara tidak sadar, Bunda dekap anak terlalu kuat ketika berada mobil mendahului ataupun waktu melalui polisi tidur. Apa lagi bila Anda memasang sabuk yang Anda gunakan ke badan sang kecil. Bisa jadi berat badan Bunda menghimpit tubuh imutnya dan terjadi suatu hal yang mengakibatkan fatal. Aduh, janganlah sampai!

7. Tempatkan carseat pada tempat yang keliru.

Jika sejauh ini Bunda menduga tempat paling aman mendudukkan sang kecil ialah di samping jok pengemudi, well u did it wrong, mam! Malah, jok penumpang pada bagian belakang mobil lah yang paling aman. Mengapa? Karena jika Bunda tempatkan di jok depan, karena itu adanya kemungkinan air bags mobil dapat mendadak aktif dan berkenaan muka buah kesayangan Anda.

beresiko untuk anak untuk duduk pas menghadap sisi belakang jok mobil di depannya.  lebih aman untuk tempatkan sang kecil di tengah jok penumpang sisi belakang untuk mengantisipasi bila terjadi kecelakaan. Tempatkan anak di jok dekat jendela justru akan jadi parah risiko cedera jika terjadi bentrokan.

Nach, tersebut 7 kekeliruan yang biasa dilaksanakan oleh orangtua saat ajak anaknya berkendaraan. Bila Bunda sebelumnya pernah lakukan beberapa salah satunya, yok selekasnya dirubah. Remember, safety riding is a must!