Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bayi Tidak Menangis Saat Lahir, Siaga 4 Pemicu Ini, Siaga 4 Pemicu Ini

Umumnya, pertanda ingin melahirkan mencakup kontraksi, pembukaan lahiran (serviks), air ketuban pecah, pendarahan, dan yang lain.

Ada banyak hal biasa sebagai pemicu bayi lahir telat atau memang belum segera lahir walau sebenarnya telah saatnya:

Ibu pertama kalinya hamil.
Ibu hamil pada usia yang cukup tua, misalkan hamil saat berumur lebih dari 35 tahun.
Ibu sebelumnya pernah melahirkan melalui batasan HPL di kehamilan awalnya.
Ibu sedang memiliki kandungan bayi lelaki.
Ibu mempunyai indeksi massa badan (IMT) yang termasuk kegemukan.
Ibu tidak pernah alami telat melahirkan, tapi ada bagian keluarga yang dulu pernah alami ini.

Pemicu bayi lahir telat atau memang belum segera lahir walau sebenarnya telah saatnya bisa juga karena kekeliruan penghitungan HPL ibu hamil.



Ini kemungkinan terjadi karena susah tentukan umur kehamilan awalnya atau HPL ditetapkan berdasar USG diakhir trimester ke-2  atau trimester ke-3  kehamilan.

Bahkan juga, menurut Mayo Clinic, ketertinggalan kelahiran bayi ini dapat karena ada kompleksitas kehamilan atau permasalahan dengan plasenta bayi.

Walau jarang-jarang, hal itu kadang jadi pemicu kenapa bayi lahir telat atau memang belum segera lahir walau sebenarnya telah saatnya.
Apa ada resiko jika bayi lahir melalui HPL?

vagina sakit saat hamil

Resiko karena kelahiran yang telat dapat dirasakan ibu dan bayi. Berikut penjelasannya:
Resiko telat lahir di bayi

Ada banyak resiko permasalahan kesehatan bayi yang lahir melalui dari saat yang semestinya, mencakup:

Bayi kesusahan bernapas.
Bayi alami ketertinggalan perubahan atau berhenti karena permasalahan plasenta.
Bayi alami pengurangan cairan ketuban.
Bayi ada dalam bahaya karena pelambatan denyut jantung dan permasalahan kesehatan yang lain.
Bayi beresiko mengisap feses pertama kalinya dalam kandungan (inspirasi mekonium).
Bayi memiliki ukuran lebih besar dibanding rerata saat lahir (makrosomia janin).
Cairan ketuban bayi sedikit (oligohidramnion) yang beresiko mempengaruhi denyut jantung bayi dan menekan tali pusat saat kontraksi.
Kematian bayi di saat lahir.

Resiko telat melahirkan pada ibu

Dalam pada itu, bayi yang telat lahir bisa juga bawa resiko kompleksitas persalinan untuk ibu hamil.

Resiko yang kemungkinan Anda rasakan karena bayi telat lahir seperti infeksi postpartum, pendarahan postpartum, dan alami robekan vagina yang kronis saat melahirkan.
Pengatasan untuk menangani pemicu bayi telat lahir
Menjaga Bayi Baru Lahir

Jika sudah HPL tapi bayi belum lahir seharusnya selekasnya tanyakan ke dokter, misalkan saat perubahan janin telah 41 minggu.

Semua perlakuan atau pengatasan dari pemicu bayi telat lahir bergantung dari tanggal jatuh termin kelahiran.

Umumnya, dokter akan pertimbangkan untuk lakukan induksi persalinan buat memancing kelahiran bayi.

Di lain sisi, dokter kemungkinan memilih untuk menanti sedikit lama sampai bayi siap lahir di waktunya.

Perlakuan yang umumnya dianjurkan untuk menangani bayi telat lahir, yaitu:

Kelahiran harus selekasnya dilaksanakan jika ada tanda-tanda oligohidramnion.
Obat prostaglandin bisa diberi untuk memancing leher kandungan (serviks) dan menginduksi persalinan.
Kelahiran selekasnya direferensikan jika bayi telat lahir walau keadaan serviks ibu sehat dan tidak ada kompleksitas.

Dokter akan minta Anda untuk kembali memeriksa diri, sekurang-kurangnya 2x tiap minggu untuk pastikan bayi masih tetap sehat.

Ada banyak test yang umumnya dilaksanakan untuk bayi yang masih belum lahir meskipun telah melalui HPL, yakni:

Test lewat monitor untuk ketahui denyut jantung bayi.
Pengecekan USG untuk ketahui perkembangan dan gerakan bayi.
Mengecek cairan ketuban.
Lakukan test pada serviks untuk menyaksikan sudahkah ada pembukaan persalinan.

Salah satunya pengatasan bayi belum lahir tetapi telah melalui HPL dengan induksi. Ini dilaksanakan pada beberapa kasus untuk memancing timbulnya kontraksi kehamilan.

Percayai segalanya yang terbaik pada dokter, terlebih jika dia memberi induksi persalinan. Dokter akan menolong memberi resep obat untuk memperdalam leher kandungan atau serviks.

Disamping itu, dokter kemungkinan percepat kelahiran lewat operasi caesar. Tetapi, ini umumnya diperhitungkan dokter berdasar keadaan kehamilan Anda.

Bila kehamilan Anda dirasakan masih juga dalam keadaan yang bagus, dokter umumnya merekomendasikan untuk menanti sampai waktu melahirkan datang.
Tidak harus cemas, Anda perlu sedikit santai

berhubungan seksual saat hamil

Kekhawatiran yang dirasa ibu saat bayi telat lahir atau memang belum segera lahir walau sebenarnya telah saatnya pasti lumrah ada, ditambah lagi jika Anda mempunyai pemicu tertentu.

Sepanjang dokter menjelaskan bayi dan ibu sehat, tidak ada kelirunya menanti semakin lama sampai waktu melahirkan datang.

Normal jika Anda berasa cemas saat umur kehamilan telah 39 minggu tetapi belum berasa mulas (mules) ingin melahirkan.

Cicipi waktu kehamilan ini sedikit lama. Yakin saja, kehamilan tidak berjalan selama-lamanya dan Anda akan selekasnya menyaksikan muka sang kecil lahir ke dunia.

Teruslah berbahagia dan melakukan kegiatan kegemaran sepanjang kehamilan.