Cara Hadapi Anak Yang Sukai Membantah
Mamaenka - Aduh, pusing sekali dech Bunda saat batita kita awali sulit sekali dinasihati? Jika sudah asyik bermain, dia tidak akan ingin pulang dari rumah temannya. Bukannya membenahi bermainan yang berantakan, dia justru melemparkan beberapa barang yang terdapat ke semua ruang. Sering kali keluar bantahan dari mulut imutnya, mengapa sang kecil menjadi penentang ini ya?
Salah satunya pemicu anak prasekolah mulai menentang kalimat orang-tua ialah karena dia sekarang mulai besar dan tak lagi terlampau tergantung pada Anda seperti saat dia masih pada usia yang semakin lebih kecil dahulu. Anak Anda sekarang mempunyai jati diri yang semakin lebih kuat yang bisa mengakibatkan dia condong melawan. "Itu ialah langkah dia ekspresikan diri", kata Susanne Ayers Denham, seorang Profesor Psikologi di George Mason University di Fairfax, Virginia.
Saat sebelum sikap si buah kesayangan semakin semakin bertambah jelek, coba Bunda kerjakan langkah-langkah berikut:
1. Memutuskan Ketentuan
Bikinlah ketentuan supaya anak Bunda ketahui apakah yang bisa dan tidak bisa dilaksanakan. Ucapkan kepadanya, "Kakak tidak bisa memukul, ya. Jika Kakak geram, tinggal ngomong sama temannya agar bermainan Kakak dibalikkan." Atau beritahu ketentuan lain seperti, "Kak, kalau ingin seberang jalan harus pegang tangan Bunda, ya."
Umumnya memang anak prasekolah tidak langsung bisa mematuhi seutuhnya ketentuan yang Anda bikin. Saat hal tersebut terjadi, cari jalan keluar yang akurat. Misalkan bila dia masih memukul adik bayinya sebab menganggap tidak disayang kembali, meminta dia menolong Anda menyuapi sang adik lalu berikan dia waktu untuk dihabiskan bersama Anda saja. Ataupun waktu Anda meminta untuk tidur sendiri lalu dia terjaga pada malam hari karena takut gelap, siapkan senter di kamarnya untuk membuat nyaman.
2. Pakai "Time Out" dengan Positif
Saat sang kecil geram, tolong dia supaya berasa tenang. Tidak boleh cuma menghukum time out dengan menjelaskan, "Sana, masuk kamar!" Akan lebih bagus bila Anda ajak dia ke kamar untuk mendapat membuat nyaman. Kemungkinan dia dapat menentramkan diri bantal, selimut atau buku kesukaannya.
Pasarkan apa dia ingin Anda temaninya dan membacakannya narasi. Bila dia menampik, Anda saja sendiri yang ke ruang lain untuk menentramkan diri. Dengan demikian, Anda bukan hanya memberi contoh yang bagus tetapi juga memperoleh interval waktu yang dibutuhkan. Sesudah berasa lebih bagus, berbicara padanya dengan kepala dingin mengenai sikap yang terpuji.
3. Coba Memahami Dianya
Saat Anda panggil sang kecil untuk makan siang, lalu dia berteriak, "Tidak ingin saat ini, Bunda." Yang selanjutnya terjadi ialah dia akan menangis karena Anda memaksakan. Coba untuk memahami dan menempatkan diri Anda sebagai dianya. Berikan dekapan dan ucapkan jika Anda ketahui dia masih ingin bermain bersama rekan-rekan tetapi telah saatnya untuk makan siang.
Perlihatkan jika Anda memihak kepadanya. Usahakanlah tidak untuk geram. Walau kemungkinan tetangga Anda akan terganggu dengan suara tangisannya. Bunda harus berlaku baik tetapi masih tetap tegas. Dia harus pulang jika sudah saatnya untuk makan siang.
4. Beri Kuasa Kepadanya
Beri peluang untuk batita Bunda untuk tentukan opsinya sendiri. Bisa tentukan apakah yang dia harapkan dapat mejadi salah satunya tanda kemandiriannya. Dibanding meminta secara langsung kenakan pakaian yang Anda pilihkan, diamkan dia pilih di antara dua opsi yang Anda sampaikan. Di kesempatan lain, tanya kepadanya apa dia ingin makan bubur atau nasi goreng untuk makan pagi. Begitupun narasi yang mana dia harapkan untuk dibacakan saat sebelum tidur.
Langkah lain untuk membikin sang kecil lebih termonitor dengan menjelaskan apakah yang dapat dia kerjakan dibanding apakah yang tidak dapat dilakukan. Tidak boleh ucapkan "Kak, tidak boleh bermain bola di rumah," tetapi ucapkan, "Mari Kak, kita bermain bola di pelataran rumah."
5. Bantu Sikap Bagusnya
Daripada lebih konsentrasi pada tingkah jeleknya, coba Bunda saksikan dia saat berperangai baik. Ucapkan, "Terima kasih, Ade ini hari pandai sekali bisa membenahi bermainan sendiri." Atau katakan, "Bunda suka dech ini hari Kakak tidak buat Ade nangis kembali." Apakah yang Anda kerjakan ini akan memberikan dukungan dia untuk selanjutnya lakukan sikap positif.
Menjaga perkataan Anda dengan tidak memberi cercaan verbal saat dia lakukan suatu hal yang tidak Anda harapkan. Jane Nelsen, penulis The Positive Discipline, menjelaskan anak cukup berasa jelek saat dia berperangai jelek. Kita tidak dapat mendorongnya berperangai baik sama membuat berasa jelek. Hal tersebut cuma akan memacu sikap jelek yang lain.
Mendisiplinkan anak prasekolah tidak berarti menguasainya, ya Bunda, tetapi mengajari dia kuasai dirinya. Hukuman memang bisa membuat berbeda, tetapi itu karena hanya ia berasa takut. Lebih bagus jika dia lakukan hal positif karena dia inginkannya. Beberapa hari yang dilewatinya semakin lebih menggembirakan dan membuat dia berasa baik.
6. Menghargai Umur dan Tingkat Perkembangannya
Pastikan sang kecil memahami apakah yang perlu ditangani saat Anda meminta membenahi bermainan atau sapu lantai. Sempatkan diri untuk mengajarkannya lakukan pekerjaan baru, dan melakukan bersama sampai dia betul-betul memahami. Sikap melawan terkadang ialah karena ketakmampuan anak untuk ikuti sebuah tanggung-jawab yang dirasakan susah.
Menghargai kekhasan dunia anak Anda. Saat waktunya pulang sekolah tetapi dia masih ingin bermain bersama beberapa temannya, berikan dia waktu untuk nikmati saat kecilnya. Anda dapat ucapkan, "Nak, bisa bermain tetapi sepuluh menit kembali kita harus pulang, ya." Kemungkinan dia akan tinggalkan rekan permainannya sekalian bersungut-sungut. Tetapi sepanjang Anda sabar dan stabil, dia perlahan-lahan dapat memahami jika menentang bukan langkah untuk memperoleh apakah yang dia ingin.
7. Turuti Tekadnya
Coba Bunda pikir kembali mengenai apakah yang sudah dilakukan sang kecil. Tidak ada ruginya bukan biarkan dia menggunakan baju yang dia tentukan sendiri walau dengan warna yang tubrukan? Tidak jadi permasalahan untuknya jika dia pilih roti ditambahkan selai dibandingkan makanan opsi Anda sebagai makan pagi.
Menempatkan boneka tidak pada raknya tetapi di bawah bantal pun tidak menyebabkan keadaan yang mencelakakan anak Anda. Anda tidak harus selalu melawan apakah yang dia ingin kerjakan sepanjang hal tersebut tidak berpengaruh negatif. Meskipun tekadnya bertolak-belakang dengan kemauan Anda.
8. Alihkan Perhatiannya
Jauhi keadaan yang dapat membuat Anda beradu argument dengan sang kecil. Anda tidak bisa menyaksikannya duduk dengan tenang sepanjang satu jam saat ada di restaurant tempat Anda berjumpa rekan atau famili . Maka tentukan lokasi yang aman dari reaksi perlawanannya.
Saat ada di pusat belanja dan Anda mengetahui ada toko bermainan yang menjadi penyebab sikap jelek sang buah kesayangan, cepat alihkan perhatiannya ke lain tempat. Misalkan, Anda dapat ucapkan, "Eh, saksikan, De… panorama di atas sini bagus sekali ya. Kita coba naik ke lantai teratas, yok."