Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Langkah Menghiitung Hari Perkiraan Lahir Bayi

Untuk Anda beberapa Ibu hamil, seperti inilah langkah ketahui hari prediksi lahir sang kecil.
"Kapan hari prediksi lahir bayi saya, dok?" Sesudah umur kehamilan, kalimat itu sebagai pertanyaan ke-2  yang tersering dilempar oleh ibu hamil ke dokternya. Ketahui prediksi tanggal kelahiran tidak cuma mempunyai tujuan untuk menyiapkan orangtua secara lahir dan batin, tapi juga untuk menekan resiko kompleksitas karena kehamilan dan kelahiran yang semakin lebih bulan.

Secara klinis, kehamilan cukup bulan berjalan di antara 37 sampai 42 minggu. Jika sudah lebih dari 42 minggu, peranan plasenta (ari-ari) yang menyalurkan darah dan gizi ke janin sudah turun. Mengakibatkan, janin beresiko alami hipoksia (kekurangan oksigen), yang selanjutnya bisa memacu genting janin.



Oleh karenanya, calon ibu harus ketahui bagaimanakah cara hitung hari prediksi lahir bayinya. Berikut cara-cara yang wajar dilaksanakan:

Bila transisi haid 28 hari dan teratur

1. Memakai penghitungan berdasar hari awal haid paling akhir (HPHT)

Langkah ini, yang dikatakan sebagai ketentuan Naegele, cuma memerlukan penghitungan simpel, yaitu tambah 7 dari hari awal haid paling akhir Anda, lalu turunkan tiga bulan. Sebagai contoh, jika HPHT Anda tanggal 12 Mei 2018:

Tambah 7 hari (19 Mei 2018)
]Kurangi tiga bulan (19 Februari 2018)
Tambah satu tahun, jika memang perlu (19 Februari 2019, pada kasus ini)

2. Memakai pregnancy wheel

Sistem ini memerlukan alat tolong yang disebutkan pregnancy wheel. Biasanya, Anda dapat memperolehnya di apotek, di bidan, di klinik dokter kebidanan, atau di dalam rumah bersalin.

Langkah awal tetapkan tanggal HPHT. Jika tanggal itu disamakan tanda kehamilan cukup bulan, roda itu akan memperlihatkan hari prediksi lahir bayi Anda.

Bila haid yang tidak teratur atau transisi haid lebih dari 28 hari

Beberapa wanita mempunyai transisi haid yang stabil lebih panjang dari transisi haid rerata 28 hari. Pada kasus ini, baik ketentuan Naegele atau pregnancy wheel bisa dipakai, sesudah lakukan penghitungan ini.

Babak kedua dari transisi haid seorang wanita selalu berjalan sepanjang 14 hari. Ini sebagai waktu dari saat ovulasi sampai hari haid selanjutnya . Maka, jika transisi haid Anda berjalan sepanjang 35 hari, adanya kemungkinan Anda akan berovulasi di hari ke-21.

Bila hari ovulasi sudah diketemukan, pakai HPHT yang sudah disamakan untuk cari hari prediksi lahir bayi.

Sebagai contoh, bila transisi haid berjalan sepanjang 35 hari dan HPHT 12 Mei 2018:

Tambah 21 hari (2 Juni 2018).
Turunkan 14 hari untuk memperoleh HPHT yang sudah disamakan (19 Mei 2018)
Bila memakai pregnancy wheel, Anda tinggal putar roda ke tanggal ini dan saksikan tanggal hari prediksi lahir yang tepat. Bila ikuti ketentuan Naegele, karena itu hari prediksi lahir ialah 26 Februari 2019.

Bila transisi haid dan HPHT tidak dikenali

Lupa menulis transisi haid Anda? Tidak harus cemas, masih tetap ada langkah untuk dapat memprediksi tanggal lahir bayi Anda walau transisi haid dan HPHT tidak dikenali.

Cara tersebut dengan lakukan ultrasonografi (USG) kehamilan. Lewat USG, bisa dijumpai beberapa ukuran yang memicu umur kehamilan dan hari prediksi lahir, yaitu panjang kepala sampai pantat (crown rump length/CRL), panjang tulang paha, dan diameter kepala janin.

Pada trimester pertama kehamilan, USG memberi perkiraan yang paling tepat pada hari prediksi lahir bayi pada tingkat kekeliruan kurang dari 10%. Ini karena pergerakan perkembangan janin pada beberapa minggu awalnya kehamilan lebih kurang sama dan sedikit dikuasai oleh beberapa faktor seperti gizi, kegiatan, dan depresi dari ibu hamil.

Apa ada langkah yang lain?

Langkah yang lain dapat dilaksanakan untuk hitung hari prediksi lahir bayi yaitu saat calon ibu mulai rasakan pergerakan janin atau lewat pengecekan status pucuk kandungan. Tetapi, ke-2  langkah ini karakternya benar-benar subyektif, hingga ketepatannya rendah.

Pergerakan janin biasanya bisa dirasa semenjak umur kehamilan 16 minggu. Tetapi, pada kehamilan pertama, calon ibu sering tidak mengetahui ada pergerakan janin ini sampai umur kehamilan sudah capai 20-22 minggu. Karena dasar waktu timbulnya pergerakan janin ini tidak jelas, karena itu langkah ini tidak tepat untuk tentukan hari prediksi lahir bayi.

Saat Anda lakukan kontrol teratur ke bidan atau dokter kandungan, umumnya perut akan dicheck dan disentuh untuk menyaksikan status pucuk kandungan. Biasanya, pada trimester pertama kehamilan, pucuk kandungan belum teraba. Baru saat kehamilan capai umur 16 minggu, pucuk kandungan teraba antara pusar dan tulang kemaluan.

Bila pucuk kandungan dengan tinggi pusar, diprediksi kehamilan telah 20 minggu. Bila tempatnya antara pusar dan tulang dada terikuth, diprediksi umur kehamilan telah capai 28 minggu. Apabila pucuk kandungan telah dengan tinggi tulang dada terikuth, maknanya kehamilan sudah capai umur 36 minggu.

Selainnya kurang tepat, langkah ini tidak berlaku untuk kehamilan kembar atau berat janin yang yang terlampau besar.

Bila penghitungan hari prediksi lahir berlainan

Seringkali, tanggal lahir bayi yang diprediksi berdasar penghitungan manual dan hasil USG berlainan. Pada kasus semacam ini, Anda kemungkinan bertanya, yang mana seharusnya dituruti? Tidak harus kebingungan. Jika Anda sudah lakukan USG pada trimester pertama, berpeganglah pada hasilnya, karena prediksinya memang paling tepat.

Sama sesuai namanya, hari prediksi lahir bukan suatu hal yang jelas. Tanggal prediksi ini hanya perkiraan kapan Anda akan melahirkan bila kehamilan berjalan normal. Dalam perjalanannya, banyak factor yang mempengaruhi kehamilan, hingga tanggal lahir bayi juga dapat mundur-maju. Yang paling penting, konsentrasilah pada kesehatan Anda dan janin supaya kehamilan dan kelahiran berjalan mulus.