Langkah Aman Pilih Obat Untuk Ibu Hamil Yang Sedang Sakit
Mamaenka - Saat wanita sedang hamil, tentu ada-ada saja beberapa hal yang membuat seorang Ibu berpikiran 2x saat sebelum memutus sesuatu.
Dimulai dari makanan, minuman, sampai beberapa obat, semua diputuskan cermat supaya apakah yang ditempatkan Ibu ke badan tidak memengaruhi kesehatan janin.
Terutama bagi permasalahan beberapa obat yang memiliki kandungan banyak zat kimia, aduh tentu Bunda kebingungan dech harus konsumsi obat tipe apakah yang aman untuk Anda dan sang kecil.
Bahkan juga penyakit enteng seperti migrain atau perut mual juga membuat beberapa Ibu sangsi untuk menyembuhkan diri kita.
Hmm, walau sebenarnya banyak pula lho beberapa jenis obat yang dipasarkan dengan bebas tetapi aman untuk dimakan oleh Ibu hamil. Pasti, asal Bunda lebih dulu tahu bagaimanakah cara memisah mana obat yang bagus dan yang mana jelek untuk perubahan janin.
Pada umumnya, pada trimester awalnya saat kehamilan, sedapat mungkin Bunda memang menjauhi dari penyembuhan yang kurang perlu. Karena, di awal kehamilan, beberapa organ penting janin berkembang cepat sekali hingga rawan pada beberapa obat. Walau demikian, bila Bunda betul-betul berasa membutuhkan penyembuhan dan memang memperoleh ijin dari dokter, jadi tidak ada kelirunya konsumsi beberapa obat seperti berikut:
1. Demam dan Alergi
Walau beberapa wanita yang jalani sembilan bulan saat kehamilan tanpa demam atau tanda-tanda alergi, tidak ada kelirunya Bunda masih tetap siaga. Salah satunya langkah paling aman untuk menantang ke-2 penyakit itu dengan ambil penyembuhan non klinis. Misalkan dengan beristirahat cukup dan banyak konsumsi air putih khususnya yang hangat. Bunda bisa mengisap inhaler agar napas lebih lega.
Untungnya, flu yang Bunda penderitaan tidak berefek pada kesehatan janin dalam kandungan. Tetapi, flu itu akan mengganggu kesehatan Bunda sebagai Ibu hamil, bahkan juga kadang sampai menyebabkan radang paru-paru. Selalu menjaga kesehatan ya, Bun. Apabila sudah masuk musim flu, sebaiknya Anda menggunakan masker.
Bila demam atau tanda-tanda alergi mulai mengusik kualitas tidur dan selera makan Bunda, umumnya petugas kesehatan akan merekomendasikan pemakaian obat, terlebih bila saat kehamilan Bunda telah melalui trimester pertama.
Beberapa dokter yakini jika antihistamine chlorpheniramine yang diketemukan pada Chlor-Trimeton ialah opsi paling aman karena sudah dimakan sepanjang tahun dan tak pernah ada laporan yang mengatakan jika obat ini menyebabkan cacat lahir. Sayang, beberapa obat baru seperti loratadine yang diketemukan pada Claritin belum mempunyai cukup pembuktian, hingga lebih bagus Bunda hindari.
2. Penurun Ngilu
Untuk menangani sakit di kepala dan ngilu pada otot selama saat kehamilan, Bunda sebenarnya cukup menggunakan kompres dingin lalu istirahat beberapa lama. Tetapi bila memang benar-benar sakit, umumnya dokter akan mereferensikan penggunaan acetaminophen, yaitu kandungan aktif dalam tylenol. Obat ini aman dipakai sepanjang sesuai panduan dokter.
Disamping itu, ada beberapa macam beberapa obat yang seharusnya Bunda hindari. Misalkan saja aspirin dan beberapa obat nonsteroidal anti-inflammatory (NSAIDS) seperti ibuprofen (penurun ngilu pada Advil dan Motrin), dan naproxen (kandungan aktif pada Aleve). Riset mengatakan jika penggunaan beberapa obat di atas saat awalnya saat kelahiran atau dekati saat pembuahan bisa tingkatkan risiko keguguran dan cacat lahir.
3. Permasalahan Pecernaan
Konstipasi, hemorrhoid, dan maag hanya sedikit dari jumlahnya permasalahan pencernaan yang dirasakan selama saat kehamilan. Untunglah, ada beberapa jalan keluar non-medis yang bisa Bunda pakai untuk menghambat beberapa hal itu terjadi. Misalkan untuk mengatasi maag, Bunda cukup menghindar dari makan dalam jatah besar khususnya pada malam hari. Lebih bagus Anda makan dalam jatah sedikit tetapi seringkali.
Bunda seharusnya menjauhi dari beberapa makanan pedas dan gorengan yang mempunyai potensi membuat iritasi pada perut. Tidur dengan sikap miring akan menghambat isi perut Bunda naik ke tenggorokan dan menyebabkan hati seperti dada kebakar atau heartburn.
Nach, jika Bunda membutuhkan decongestant atau obat pelega napas, dokter merekomendasikan Anda untuk memakai semburan hidung yang memiliki kandungan oxymetazoline. Bunda bisa temukan zat itu pada obat seperti Afrin atau Dristan Long Lasting. Semburan hidung itu aman dipakai hanya karena sedikit ada beberapa zat kimia yang diresap badan.
Untuk menghambat konstipasi dan hemorrhoids sepanjang hamil, Bunda cukup banyak-banyak konsumsi air putih atau makanan kaya serat. Atau, Anda bisa juga olahraga saat hamil bila memang diperbolehkan oleh dokter. Bila sakit jadi berlanjut, umumnya dokter akan merekomendasikan pemakaian obat pencahar seperti Metamucil atau Fiberall.
Tetapi, Bunda harus juga berhati-hati saat menentukan pencahar. Ada beberapa macam pencahar yang bisa menstimuli berlangsungnya persalinan seperti castor oil. Nach, untuk menyembuhkan hemorrhoids, Bunda bisa menggunakan produk yang memiliki kandungan glycerin dan seharusnya menjauhi dari hydrocortisone yang sejauh ini belum terbukti pantas dan aman diresap oleh badan.
4. Batuk
Untuk menurunkan batuk, beberapa dokter merekomendasikan Anda untuk menggunakan suppresan (pencegah sakit) seperti dexromethorphan. Bunda bisa temukan kandungan ini dalam Robitussin atau Vicks Formulasi 44.
Walau demikian, tidak semua obat batuk aman untuk Anda konsumsi. Obat batuk yang aman untuk ibu hamil tidak memiliki kandungan iodine, yang bisa mengakibatkan permasalahan tiroid yang mencelakakan nyawa janin dalam kandungan. Hal itu sama dengan risikonya bila Bunda konsumsi alkohol saat hamil. Siapakah yang menduga jika salah penggunaan obat batuk bisa menyebabkan penyakit? Yok mulai siaga!
Jika penyembuhan konservatif sudah dilaksanakan tetapi merasa sakit masih ada, selekasnya kontrol diri Bunda ke dokter. Umumnya dokter akan mereferensikan pemakaian antasida yang aman untuk kesehatan Ibu hamil, seperti kalsium karbonat (Tums).
Tetapi bila sakit terus bersambung, umumnya dokter selanjutnya merekomendasikan Anda untuk konsumsi sucralfate atau yang umum dikenali carafate. Obat berikut yang hendak membuat perlindungan susunan lambung Bunda.
5. Antibiotik
Bagaimana juga, lebih bagus menyembuhkan penyakit dengan obat resep dari dokter dibanding meremehkan sakit yang Bunda penderitaan. Kenyataannya, antibiotik seperti penicillin juga terkadang menyengaja diberi untuk Ibu hamil sebagai jalan keluar untuk menangani beragam jenis infeksi bakteri.
Walaupun beberapa obat antibiotik seringkali aman digunakan Ibu dan anak, tetap ada banyak pengecualian tipe obat yang perlu Bunda hindari. Misalkan saja tipe yang memiliki kandungan fluoquinolones karena bisa memberikan ancaman perubahan tulang termasuk tulang riskan pada bayi.
Dan antibiotik yang memiliki kandungan erythromycin estolate pantas Bunda jauhi karena bisa mengusik performa hati Anda. Antibiotik tipe lain seperti tetracycline seharusnya tidak dimakan jika kehamilan telah jalan empat bulan karena bisa memunculkan bintik pada gigi di kecil.
6. Stres
Lalu, bagaimana bila Anda menanggung derita stres saat hamil? Apa beberapa obat seperti Prozac diperbolehkan? Bersimpangan dengan anggapan beberapa orang, konsumsi beberapa obat itu rupanya tidak mengakibatan cacat lahir atau kompleksitas selama saat kehamilan. Bayi Anda kemungkinan terlihat resah sekian hari sesudah dilahirkan, tetapi kemudian dia akan tumbuh secara normal seperti bayi yang lain.
Hmm, menjauhi dari beberapa obat memang hal yang bagus bila Anda sedang hamil. Tetapi, janganlah sampai Bunda mempertaruhkan kesehatan diri kita , ya! Sepanjang meng ikuti resep dokter dan jeli saat membaca kandungan pada beberapa obat yang dipasarkan bebas di pasar, kemungkinan Bunda tidak salah kok saat menentukan obat.