Pemicu Gumoh pada Bayi
Mamaenka - Apa Bunda sebelumnya pernah cemas karena bayi muntah dengan seringkali? Jika umurnya masih 0-6 bulan, kemungkinan itu ialah gumoh. Gumoh muncul karena bayi masih belajar untuk menyusu. Dia memakan waktu penyesuaian agar bisa melakukan secara baik. Bayi Anda tidak sendiri. Nyaris 1/2 dari jumlahnya bayi baru lahir kerap alami gumoh. Umur empat bulan sebagai pucuk untuk berlangsungnya gumoh pada bayi.
Pemicu Bayi Muntah atau Gumoh
Saat bayi minum ASI atau susu formulasi,ada udara yang turut masuk ke perut. Udara terjerat bersama cairan itu. Udara ini memaksakan untuk keluar, dan saat hal tersebut terjadi, beberapa cairan ikut juga keluar lewat mulut dan hidung.
Bayi membutuhkan ASI atau susu formulasi sesuai ukuran badannya. Tetapi terkadang mereka sukai sekali menyusu lebih dari apakah yang mereka perlukan. Keadaan ini membuat mereka terlampau kenyang dan pada akhirnya terjadi gumoh.
Mekanisme pencernaan bayi baru lahir belum seutuhnya berkembang. Otot pada bagian bawah esophagus, yang mengatur kapan makanan tiba dan pergi belum juga berperan secara baik. Itu bisa juga menjadi pemicu gumoh.
Langkah Menangani Bayi Muntah atau Gumoh
Tidak boleh bingung jika cucian Bunda jadi makin bertambah karena terserang curahan gumoh sang kecil. Anda bisa coba panduan berikut untuk menolongnya tidak keluarkan lagi ASI atau susu formulasi yang sudah dia telan:
Posisikan bayi Anda dalam posisi tegak saat disusui. Sikap menyusui yang membuat tubuh bayi meliuk pada tangan Anda idak membuat ASI atau susu formulasi langsung ke arah jalan ke perutnya.
Pastikan Bunda menyusui anak pada kondisi yang tenang. Turunkan suara bising dan masalah lain. Bila anak merasakan terusik atau takut, kemungkinan dia akan menelan udara bersama ASI atau susu formulasi.
Upayakan tidak boleh membuat terlampau lapar saat sebelum Anda mulai menyusuinya.
Bila bayi Anda minum susu formulasi atau ASI dari botol, pastikan lubang pada dot botol tidak begitu kecil karena akan membuat kesusahan menyusui dan membuat dia menelan udara ke badannya. Tetapi jika lubang terlampau besar, dia akan beresiko alami terselak saat menelan karena cairan yang tiba terlampau cepat.
Selekasnya sendawakan bayi setiap usai menyusui. Bila bayi Anda istirahat sesaat saat disusui, pakai kesempatan kali ini untuk menyendawakannya saat sebelum dia meneruskan untuk menyusu kembali. Dengan demikian, udara yang masuk ke dalam badannya akan selekasnya keluar saat sebelum semakin banyak cairan yang masuk ke dalam badannya. Janganlah lupa untuk memakai kain halus pada pundak Anda.
Tidak boleh cemas bila Bunda belum sukses membuat anak bersendawa dalam beberapa saat sesudah menempatkan dia untuk bersendawa. Bayi Bunda kemungkinan belum membutuhkannya.
Upayakan tidak untuk menekan sisi perutnya sesudah menyusui.
Pastikan baju dan popoknya tidak begitu ketat, dan tidak boleh tempatkan sisi perut bayi pada pundak Anda saat disendawakan.
Coba jauhi perjalanan dengan mobil sesudah dia menyusu, karena posisi carseat bisa menekan perut bayi .
Tidak boleh mengguncangkan tubuhnya dan coba tegakkan posisi tubuhnya sepanjang sekitaran 30 menit sesudah dia menyusu. Dengan langkah ini, style gravitasi menghambatnya keluarkan lagi cairan yang sudah dia telan. Anda dapat menggendongnya atau menyandarnya di badan Anda bila dia cukup besar.
Tidak boleh kebanyakan menyusuinya. Bila bayi Anda selalu gumoh tiap usai disusui, kemungkinan ini dikarenakan oleh dia mendapat kebanyakan makan. Anda bisa kurangi jumlah susu formulasi atau ASI untuk beberapa waktu dan saksikan apa dia telah berasa kenyang. Anda dapat memberikannya ASI atau susu formulasi dengan jumlah yang semakin lebih sedikit dari umumnya tetapi kemungkinan dia akan jadi lebih kerap menyusu.
Bila Bunda menyusui anak secara terbatas, tanya dokter adakah makanan yang Anda konsumsi yang dapat membuat alami gumoh. Terkadang penyebab bayi muntah atau gumoh dapat asal dari susu sapi yang Bunda konsumsi.
Bila bayi Anda alami gumoh saat tertidur, naikkan posisi kepalanya. Memanglah tidak aman untuk sang kecil tidur dengan memakai bantal, tetapi Anda bisa menempatkannya di bawah kasur supaya tidak mencelakakan.
Sesudah otot bayi berkembang dan jadi makin kuat, bayi Anda akan sanggup simpan makanan di perutnya. Umumnya bayi stop alami gumoh pada umur sekitaran 6 atau tujuh bulan, ataupun waktu mereka mulai belajar duduk sendiri. Tetapi ada pula beberapa bayi yang tetap merasakannya sampai umur satu tahun.
Ketidaksamaan Gumoh dan Muntah
Bunda, Anda perlu dapat membandingkan di antara gumoh dan muntah. Muntah umumnya keluar secara mau tak mau dan dengan jumlah yang semakin lebih banyak. Dan gumoh cuma berbentuk cairan yang sedikit dari apakah yang bayi Anda telan awalnya. Dapat menjadi sang kecil alami muntah bila dia kelihatan tidak nyaman, karena gumoh benar-benar tidak mengusik keadaan bayi.
Pada intinya gumoh hanya sisi kecil kasus yang perlu ditemui orang-tua, tetapi bila berat tubuh anak sulit naik ke berat tubuh yang semestinya, konsultasilah ke dokte anak. Selekasnya kontak dokter bila sang kecil mulai muntah.
Jika bayi muntah, kemungkinan dia ada pada keadaan yang disebutkan pyloric stenosis. Pyloric stenosis mengakibatkan otot di bawah perut menebal dan menghambat saluran makanan ke usus lembut. Keluh kesah semacam ini umumnya terjadi di saat bayi berumur 1 bulan. Anda pun perlu selekasnya mengontak dokter bila buah kesayangan Anda keluarkan cairan warna hijau pada muntahnya. Ini menjadi tanda-tanda penyumbatan usus, yang membutuhkan pengatasan klinis secepat-cepatnya seperti perawatan di ruangan genting, pencahayaan, atau kemungkinan pembandinghan genting.